tag:blogger.com,1999:blog-7496841981241707872024-03-13T23:17:54.203-07:00septiana imaniarSeptiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.comBlogger27125tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-32160246978588533592010-12-27T02:54:00.000-08:002010-12-27T04:05:17.144-08:00CERPEN MENGUJI ALLAH<div style="text-align: center;">CERPEN MENGUJI ALLAH<br /></div><br><div style="text-align: justify;">Aku berasal dari keluarga yang pas-pasan sejak SMA aku merantau ke Jakarta untuk sekolah. Bapakku hanya mengirimkan uang sekali dalam sebulan rutinitas itu berlangsung terus menerus sampai aku duduk di bangku kuliah.kebutuhanku semakin meningkat kehausan akan ilmu,pengalaman baru dan interaksi sosial lebih bias mandiri dalam hal finansial. Tidak bisa hanya mengandalkan kiriman orang tua.Akhirnya pada smester dua aku mulai mengajar di taman pendidikan AL-Qur’an (TPA).<br /></div><br /> Pada tahun berikutnya aku juga mengajar privat al-Quran dan bahasa arab .alhamdullilah,berapapun honor yang diterimadapat menyambung asa yang yang terus berkembang.walau sibuk,aku juga masih bias aktif di organisasi mahasiswa.ketika memasuki semester enam,organisasi kemahasiswaanku mendirikan linguist forum,yang kemudian berkembang menjadi lembaga penerjemah.aku ikut menjadi pekerjanya allhamdulilah allah subhana wa Ta’ala juga menurunkan rijeki-Nya melalui lembaga ini.<br /><br /><div style="text-align: justify;"> Bulan Ramadan datang,santriku di TPA An-noor membeludak mereka yang tadinya aktif menjadi bersemangat masuk,entalah mungkin semarak Bulan suci menarik mereka kembali aktif. Hari itu uang sakuku benar-benar habis sudah kurapikan barang-barangku dikamar biasanya ada yang terselip memang benar, tapi hanya cukup untuk buka sore,itupun dengan lauk yang paling sederhana taapalah syukur masih bias berbuka.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;"> Waktu menujukan pukul 3 pagi,sudah terdengar gema sahur bersautan.aku terjaga cepat-cepat aku menuangkan air putih bismilah satu gelas,dua gelas,tiga gelas habis.lalu berbaring kembali. Sebenta lagi teman-teman bangun untuk sahur.kita bias bergiliran membeli makan sahur kewarung.ada seorang temanku menggoyang-goyangkan pundaku hendak membangunkan untuk sahur.Aku pura-pura menggeliat,”Aku sudah sahur tadi sudah minum air putih,tidak makan,malas mau tidur lagi masih ngantuk,”ucapku. Padahal aku betul-betul sadar bahwa sudah tidak ada lagi uang untuk beli makanan.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;"> Ya Rabb,aku akan buktikan sejauh mana engkau membiarkan hambamu lapar.pagi hari aku beraktifitas seperti biasa.kuliah dengan pergi keperpustakaan siang hari badan sudah tersa loyo.tidur siang semoga mendapatkan energi baru.sore hari ke TPA ya Allah masih adakah ke kuatan banyak manusia yang berharimakan tetapi masih mampu berjlan jauh.<br /> Dengan tenaga yang masih tersiksa aku berjalan keTPA yang jaraknya empat kilo meter dari kontrakanku.disana Anak-anak sudah menunggu masih ramai meski Ramadan sebentar lagi </div>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-15430934538889160242010-12-27T02:53:00.000-08:002010-12-27T03:51:00.205-08:00INTISARI SEBUAH BUKU<div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;">INTISARI SEBUAH BUKU<br /><br /></div><br>Judul buku : KEMI :CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT<br />Dibuat : Jakarta OKTOBER 10 2010<br />Buku ini dibuat oleh : Dr.Adian husaini.<br />BERISI : Tentang perdebatan pemikiran yang terjadi <br /> Dimasyarakat.<br />Pengmbilan seting buku ini : Di Daerah dijawa timur.<br />Menceritakan :Berkisah tentang dua santri cerdas yang berpisah jalan akibat perbedaan <br /> Pemikiran. <br />Tokoh-kohnya : Ahmad sukaimi :seorang santri yang terjebak dalam paham liberalism.<br /> Pada akhirnya ia terjerat sindikat Kriminal pembobolan dana-dana<br /> Asing untuk proyek liberalisasi Indonesia.<br /> Kemi : seorang santri cerdas dan tampan berhasil menjinakan pikira-pikiran<br /> Liberalism.<br />Intisari buku : buku ini menceritakan pergulatan pemikiran tingkat tinggi dengan debat-debat<br /> Serru tentang faham liberal dan kebenaran.<br />Manfaat buku ini : Untuk panduan para santri untuk menghadapi virus “liberal”.</div>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-18382554421730006472010-12-27T02:52:00.000-08:002010-12-27T03:46:33.986-08:00PUISI PEDULI YATIM DAN FAKIR MISKIN<div style="text-align: center;">PEDULI<br />YATIM DAN FAKIR MISKIN<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;">Ketika kita hidup berlebihan<br />Tapi diantara mereka hidup dalam kekurangan<br />Ketika kita tersenyum bahagia<br />Namun mereka hanya bermuram durja<br /></div><br /><div style="text-align: center;">Dalam kesedihan hatinya<br />Dan disetiap rintihnya<br />Juga tetes air matanya<br />Tersimpan harapan dan cita-cita<br /></div><br /><div style="text-align: center;">Wahai pemerhati…<br />Mohon di jenguk anak asuh kami<br />Saat ini mereka tinggal ip anti<br />Menunggu belaian kasih sayang<br /></div><br /><div style="text-align: center;">Harta yang kita miliki<br />Sebenarnya titipan ilahi<br />Akankah kita tidak peduli<br /><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--><span style="line-height: 115%;font-size:10pt;" >Dengan anak yatim yang bngsa sendiri </span> </div><br>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-23271924404593554902010-12-27T02:51:00.000-08:002010-12-27T03:54:07.534-08:00Realita Kehidupan UJANG SI PENJUAL KORAN<div style="text-align: center;">UJANG SI PENJUAL KORAN</div><br><br /><div style="text-align: justify;">Ujang adalah anak yang berusia 8 tahun yang memiliki latar belakang keluarga kurang mampu,ujang adalah seorang anak yang tegar dan berbakti pada kedua orang tuanya.kegiatan sehari-harinya selain ia sekolah ujang juga seorang penjual Koran sesudah pulang sekoalah ia melakukan pekerjaan itu untuk membantu ekonomi di keluarganya yang sangat kekurangan. Ayahnya berprofesi sebagai pengumpul barang bekas dan ibunya seorang iburumah tangga yang sakit-sakitan.</div><br><br /><div style="text-align: justify;"> Kegiatan yang di lakukanya selain sekolah sehari-hari ia menjual Koran di jalan sampai sore ujang seorang anak pekerja keras dan memiliki prilaku baik.pada suatu hari hujan turun deras sekali ujang terpaksa harus berkerja keras menjual Koran-koranya karena jika tidak terjual ujang tidak mendapatkan penghasilan untuk makan dan beli obat ibunya yang sedang sakit.di perempatan jalan ujang memulai menjual Koran-koranya dengan berbekal pelastik agar koranya tidak basah ujang menghapiri mobil-mobil yang berhenti di lampu merah dan berteriak “Koran-koran”berharap koranya segera terjual.suatu ketika soerang ibu melihat ujang merasa iba dan kasihan kemudian ia memanggil ujang dan ujangpun menghampirinya ibu itu mengeluarkan uang sebesar Rp.50000.- dan di berikan kepada ujang,ujang pun bertanya “mau Koran yang mana bu”? ibu menjawab “tidak usah ini buat kamu makan. Ujang terpaku dan di ulurkan kembali uang yang di terimakasi bu,saya menjual Koran kalau ibu ingin membeli koran tetapi kalau ibu memberikan secara Cuma-Cuma,mohon maaf saya tidak bisa menerimanya”, Ujang berkata dengan muka penuh ketulusan.</div><br><br /><div style="text-align: justify;"> Prilaku ujang seorang anak penjual Koran tersebut memberikan contoh baik untuk kita agar kita mampu bekerja keras tulus untuk hidup yang bermanfaat bagi keluarga.ujang memberikan usahnya sebagai penjual Koran untuk membatu keluarganya tekat yang ikhlas inilah seharusnya kita contoh sebagai pemuda bangsa Indonesia.<br /></div><br>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-69600953509659212672010-12-27T02:48:00.000-08:002010-12-27T03:34:10.638-08:00BUDAYA FACEBOOK DIKALANGAN MAHASISWA<br><div style="text-align: justify;">Facebook ialah media informasi yang lagi trend di dunia maya,fecebook merupakan jejaring sosial yang berfungsi menyambung tali silahturahmi di dalam dunia maya secara tidak langsung.fecebook biasanya di gunakan pada usia remaja dan orang dewasa yang biasanya untuk mencari sahabat baru dan dapat menjalin silahturahmi antar sahabat sahari-hari.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;"> Media facebook dikalangan mahasiswa berfungsi untuk mencari informas-informasi tugas,menambah sahabatan,menjalin talisilahturahmi dan menjalin hubungan baik dari universita-universitas diseluruh dunia.facebook juga dapat membuat group yang ada di kelas dilingkungan universitas dan sebagainya.facebook selain untuk mencari informasi,menambah sahabat,menjalin talisilahturahmi dan menjalin hubungan antar universitas-universitas di dunia mahasiswa dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang ada pada universitas-universitas lain seluruh dunia.fecebook disisilain juga berdampak negatif dilingkungan mahasiswa bila disalah gunakan penggunaanya terjadi bnyak hal contohnya: biasanya facebook di gunkan sebagai ajang curhat atau curahan hati bagi antar mahasiswa yang berselisih faham akan terjadi permusuhan dan merusak tali persahabatan yang menimbulkan konflik antar belah pihak,fecebook juga menjadi negative jika di gunakan sebagai media yang memberikan informasi-informasi yang tidak baik atau undangan-undangan group yang tidak terdaftar pada universitas tertsebut.jika facebook di gunakan untuk hal-hal yang tidak baik maka akan berdampak buruk bagi mahasiswa dan universitas itu sendiri.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Penggunaan facebook banyak membantu mahasiswa untuk melakukan banyak hal kegiatan positif lainya dan mahasiswa seharusnya dapat memberikan contoh-contoh yang baik untuk menggunakan facebook yang baik agar terhindar dari dampak negative yang terjadi. Jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan dampak negatif bagaimana mahasiswa itu sendiri yang menyikapinya.</div><br>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-70085032926898777822010-10-21T22:41:00.000-07:002010-10-21T23:12:50.828-07:00Bad Design<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgww5kOliZxT9HSB8qqA6y4aadqgakJcFMIfJGmZjY82X4nEnCTyZTplxVzybWpVbYx7NdOEghTmb02d6TN3bEjWVFRvqXdSIrfINLtrVUo2RNy-qj4AHaKJrtFBhbZRDSZniCAlXdW0Xd/s1600/index.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 197px; height: 188px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgww5kOliZxT9HSB8qqA6y4aadqgakJcFMIfJGmZjY82X4nEnCTyZTplxVzybWpVbYx7NdOEghTmb02d6TN3bEjWVFRvqXdSIrfINLtrVUo2RNy-qj4AHaKJrtFBhbZRDSZniCAlXdW0Xd/s320/index.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530748022555812882" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCkVkZ4eQrk1Y5RI19cK0Z7VGrpRJX-If4X7ucnJTZwA6oyiMKAJbjMGdFdrrEXKoZJtY_JPkD_vmhaRWuWLJKEPw6nS7hej8ci4nY_cQrMmnSBkkQcIYlDCVbC4f571tViwuesDrR8IPf/s1600/BD.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 259px; height: 194px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCkVkZ4eQrk1Y5RI19cK0Z7VGrpRJX-If4X7ucnJTZwA6oyiMKAJbjMGdFdrrEXKoZJtY_JPkD_vmhaRWuWLJKEPw6nS7hej8ci4nY_cQrMmnSBkkQcIYlDCVbC4f571tViwuesDrR8IPf/s320/BD.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530743895922808210" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Pistol ini dikatakan bad design karena ujung kepala pistol berada di belakang penembak jika digunakan tidak sesuai dengan kaidah pembuatan pistol yang sewajarnya.<br />Kompor dikatakan bad design karena tempat posisi untuk memasak sangat berdekatan sehingga untuk memasak tidak baik digunakan.<br /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ACER/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-2.png" alt="" /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ACER/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-3.png" alt="" />Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-56373610462224201872010-05-24T00:02:00.000-07:002010-05-24T00:04:27.208-07:00Rumah Gadang MinangkabauRumah Gadang Minangkabau merupakan rumah tradisional hasil kebudaya<a rel="attachment wp-att-11" href="http://palantaminang.wordpress.com/rumah-gadang/11/" title="rumah-gadang-zulfikri.jpg"><img src="http://palantaminang.files.wordpress.com/2008/02/rumah-gadang-zulfikri.jpg?w=497" alt="rumah-gadang-zulfikri.jpg" align="left" /></a>an suatu suku bangsa yang hidup di daerah Bukit Barisan di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera bagian tengah. Sebagaimana halnya rumah di daerah katulistiwa, rumah gadang dibangun di atas tiang (panggung), mempunyai kolong yang tinggi. Atapnya yang lancip merupakan arsitektur yang khas yang membedakannya dengan bangunan suku bangsa lain di daerah garis katulistiwa itu.<br />Sebagai suatu kreatifitas kebudayaan suku bangsa, ia dinyatakan dengan rasa bangga, dengan bahasa yang liris, serta metafora yang indah dan kaya. Juga ia diucapkan dengan gaya yang beralun pada pidato dalam situasi yang tepat.<p>Bunyinya ialah sebagai berikut :</p><blockquote><p><em>Rumah gadang sambilan ruang,<br />salanja kudo balari, sapakiak budak maimbau,<br />sajariah kubin malayang.<br />Gonjongnyo rabuang mambasuik,<br />antiang-antiangnyo disemba alang.</em></p><p><em>Parabuangnyo si ula gerang,<br />batatah timah putiah,<br />barasuak tareh limpato,<br />Cucurannyo alang babega,<br />saga tasusun bak bada mudiak.</em></p><p><em>Parannyo si ula gerang batata aia ameh,<br />salo-manyalo aia perak.<br />Jariaunyo puyuah balari,<br />indah sungguah dipandang mato,<br />tagamba dalam sanubari. </em></p><p><em>Dindiang ari dilanja paneh.<br />Tiang panjang si maharajo lelo,<br />tiang pangiriang mantari dalapan,<br />tiang dalapan, tiang tapi panagua jamu,<br />tiang dalam puti bakabuang. </em></p><p><em>Ukiran tonggak jadi ukuran,<br />batatah aia ameh,<br />disapuah jo tanah kawi,<br />kamilau mato mamandang. </em></p><p><em> dama tirih bintang kemarau.<br />Batu tala pakan camin talayang.<br /> cibuak mariau baru sudah.<br />Pananjua parian bapantua.</em></p><p><em>Halaman kasiak tabantang,<br />pasia lumek bagai ditintiang.<br />Pakarangan bapaga hiduik,<br />pudiang ameh paga lua,<br />pudiang perak paga dalam,<br />batang kamuniang pautan kudo,<br />Lasuangnyo batu balariak,<br />alunyo linpato bulek,<br />limau manih sandarannyo. </em></p><p><em>Gadih manumbuak jolong gadang,<br />ayam mancangkua jolong turun,<br />lah kanyang baru disiuahkan,<br />Jo panggalan sirantiah dolai,<br />ujuangnyo dibari bajambua suto. </em></p><p><em>Ado pulo bakolam ikan,<br />aianyo bagai mato kuciang,<br />lumpua tido lumuikpun tido,<br />ikan sapek babayangan,<br />ikan gariang jinak-jinak,<br />ikan puyu barandai ameh. </em></p><p><em>Rangkiangnyo tujuah sajaja,<br />di tangah si tinjau lauik,<br /> panjapuik dagang lalu,<br />paninjau pancalang masuak,<br />di kanan si bayau bayau,<br />lumbuang makan patang pagi,<br />di kiri si tangguang lapa,<br />tampek si miskin salang tenggang,<br />panolong urang kampuang<br />di musim lapa gantuang tungku,<br />lumbuang Kaciak salo nanyalo,<br />tampek manyimpan padi abuan. </em></p></blockquote><p>Maksudnya :</p><blockquote><p><em>Rumah gadang sembilan ruang,<br />selanjar kuda berlari,<br />sepekik budak menghimbau,<br />sepuas limpato makan,<br />sejerih kubin melayang.<br />Gonjongnya rebung membersit,<br />anting-anting disambar elang.</em></p><p><em>Perabungnya si ular gerang,<br />bertatah timah putih,<br />berasuk teras limpato.<br />Cucurannya elang berbegar,<br />sagar tersusun bagai badar mudik.</em></p><p><em>Parannya bak si bianglala,<br />bertatah air emas,<br />sela-menyela air perak.<br />Jeriaunya puyuh berlari,<br />indah sungguh dipandang mata,<br />tergambar dalam sanubari. </em></p><p><em>Dinding ari dilanjar panas.<br />Tiang panjang si maharajalela,<br />tiang pengiring menteri delapan,<br />tiang tepi penegur tamu,<br />tiang dalam putri berkabung. </em></p><p><em>Ukiran tonggak jadi ukuran,<br />bertatah air emas,<br />disepuh dengan tanah kawi,<br />kemilau mata memandang. </em></p><p><em>Damar tiris bintang kemarau.<br />Batu telapakan cermin terlayang,<br />Cibuk meriau baru sudah,<br />penanjur perian ber pantul.</em></p><p><em>Halaman kersik terbentang,<br />pasir lumat bagai ditinting.<br />Pekarangan berpagar hidup,<br />puding emas pagar luar,<br />puding merah pagar dalam.<br />Pohon kemuning pautan kuda.<br />Lesungnya batu berlari,<br />alunya limpato bulat.<br />Limau manis sandarannya. </em></p><p><em>Gadis menumbuk jolong gadang,<br />ayam mencangkur jolong turun,<br />sudah kenyang baru dihalaukan,<br />dengan galah sirantih dolai,<br />ujungnya diberi berjambul sutera. </em></p><p><em>Ada pula kolam ikan,<br />airnya bagai mata kucing,<br />berlumpur tidak berlumut pun tidak,<br />ikan sepat berlayangan,<br />ikan garing jinak-jinak,<br />ikan puyu beradai emas. </em></p><p><em>Rangkiangnya tujuh sejajar,<br />di tengah sitinjau laut,<br />penjemput dagang lalu,<br />peninjau pencalang masuk,<br />di kanan si bayau-bayau,<br />lumbung makan petang pagi,<br />di kiri si tanggung lapar,<br />tempat si miskin selang tenggang,<br />penolong orang kampung,<br />di musim lapar gantung tungku,<br />lumbung kecil sela-menyela,<br />tempat menyimpan padi abuan.</em></p></blockquote><p><strong>Arsitektur</strong></p><p>Masyarakat Minangkabau sebagai suku bangsa yang nenganut falsafah “alam takambang jadi guru”, mereka menyelaraskan kehidupan pada susunan alam yang harmonis tetapi juga dinamis, sehingga kehidupannya menganut teori dialektis, yang mereka sebut “bakarano bakajadian” (bersebab dan berakibat) yang menimbulkan berbagai pertentangan dan keseimbangan. Buah karyanya yang menumental seperti rumah gadang itu pun mengandung rumusan falsafah itu. Bentuk dasarnya, rumah gadang itu persegi empat yang tidak simetris yang mengembang ke atas. Atapnya melengkung tajam seperti bentuk tanduk kerbau, sedangkan lengkung badan rumah Iandai seperti badan kapal. Bentuk badan rumah gadang yang segi empat yang membesar ke atas (trapesium terbalik) sisinya melengkung kedalam atau rendah di bagian tengah, secara estetika merupakan komposisi yang dinamis. Jika dilihat pula dari sebelah sisi bangunan (penampang), maka segi empat yang membesar ke atas ditutup oleh bentuk segi tiga yang juga sisi segi tiga itu melengkung ke arah dalam, semuanya membentuk suatu keseimbangan estetika yang sesuai dengan ajaran hidup mereka. Sebagai suku bangsa yang menganut falsafah alam, garis dan bentuk rumah gadangnya kelihatan serasi dengan bentuk alam Bukit Barisan yang bagian puncaknya bergaris lengkung yang meninggi pada bagian tengahnya serta garis lerengnya melengkung dan mengembang ke bawah dengan bentuk bersegi tiga pula. Jadi, garis alam Bukit Barisan dan garis rumah gadang merupakan garis-garis yang berlawanan, tetapi merupakan komposisi yang harmonis jika dilihat secara estetika. Jika dilihat dan segi fungsinya, garis-garis rumah gadang menunjukkan penyesuaian dengan alam tropis. Atapnya yang lancip berguna untuk membebaskan endapan air pada ijuk yang berlapis-lapis itu, sehingga air hujan yang betapa pun sifat curahannya akan meluncur cepat pada atapnya. Bangun rumah yang membesar ke atas, yang mereka sebut silek, membebaskannya dan terpaan tampias. Kolongnya yang tinggi memberikan hawa yang segar, terutama pada musim panas. Di samping itu rumah gadang dibangun berjajaran menurut arah mata angin dari utara ke selatan guna membebaskannya dari panas matahari serta terpaan angin. Jika dilihat secara keseluruhan, arsitektur rumah gadang itu dibangun menurut syarat-syarat estetika dan fungsi yang sesuai dengan kodrat atau yang mengandung nilai-nilai kesatuan, kelarasan, keseimbangan, dan kesetangkupan dalam keutuhannya yang padu.</p><p><strong>Ragam Rumah Gadang</strong></p>Rumah gadang mempunyai nama yang beraneka ragam menurut bentuk, ukuran, serta gaya kelarasan dan gaya luhak. Menurut bentuknya, ia lazim pula disebut rumah adat, rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang. Jika menurut ukurannya, ia tergantung pada jumlah lanjarnya. Lanjar ialah ruas dari depan ke belakang. Sedangkan ruangan yang berjajar dari kiri ke kanan disebut ruang. Rumah yang berlanjar dua dinamakan lipek pandan (lipat pandan). Umumnya lipek pandan memakai dua gonjong. Rumah yang berlanjar tiga disebut balah bubuang (belah bubung). Atapnya bergonjong empat. Sedangkan yang berlanjar empat disebut gajah maharam (gajah terbenam). Lazimnya gajah maharam memakai gonjong enam atau lebih.<br />Menurut gaya kelarasan, rumah gadang aliran Koto Piliang disebut sitinjau lauik. Kedua ujung rumah diberi beranjung, yakni sebuah ruangan kecil yang lantainya lebih tinggi. Karena beranjung itu, ia disebut juga rumah baanjuang (rumah barpanggung). Sedangkan rumah dan aliran Bodi Caniago lazimnya disebut rumah gadang. Bangunannya tidak beranjung atau berserambi sebagai mana rumah dan aliran Koto Piliang, seperti halnya yang terdapat di Luhak Agam dan Luhak Lima Puluh Koto.Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-7187508431027695502010-05-23T23:55:00.000-07:002010-05-23T23:59:11.234-07:00KUMPULAN TIPS-TIPS MOTIVASI MARIO TEGUH<p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 102, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan </strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.67in; text-indent: -0.67in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 51, 0);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.</strong></span></span></span></p><p><span id="more-47"></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 102, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda </strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 51, 0);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 204, 0);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 0, 102);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 204, 0);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang di idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 255, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu </strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 71, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(153, 0, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 102, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 153, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(153, 0, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(51, 204, 204);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 71, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 102, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(51, 51, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. </strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(51, 51, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang baik, maka andalah yang akan dicari uang</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 153, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri</strong></span></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 102, 153);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda.</strong></span></span></span></p><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none; text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 255, 255);"><span style="font-family: "Arial [monotype]",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan</strong></span></span></span></p>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-41019681144254675942010-05-23T23:48:00.000-07:002010-05-23T23:54:37.916-07:00Adat Istiadat Suku Dayak<p>Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.<span id="more-935"></span></p><p>ASAL MULA<br />Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner”. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.</p><p>Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.</p><p>Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608).</p><p>Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)</p><p>Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kota yang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsa Tionghoa datang pada era Bajarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam.</p><p>Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik.</p><p>Sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)</p><p>Dibawah ini ada beberapa adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara hingga kini, dan dunia supranatural Suku Dayak pada zaman dahulu maupun zaman sekarang yang masih kuat sampai sekarang. Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, karena pada awal mulanya Suku Dayak berasal dari pedalaman Kalimantan.</p><ul><li><strong>Upacara Tiwah</strong></li></ul><p>Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.</p><p>Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).</p><ul><li><strong>Dunia Supranatural</strong></li></ul><p>Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena. Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.</p><p><strong>Mangkok merah</strong>. Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Mangkok merah beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar. “Panglima” atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung secara cepat sekali. Dari penampilan sehari-hari banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasa saja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.</p><p>Mangkok merah tidak sembarangan diedarkan. Sebelum diedarkan sang panglima harus membuat acara adat untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai perang. Dalam acara adat itu roh para leluhur akan merasuki dalam tubuh pangkalima lalu jika pangkalima tersebut ber “Tariu” ( memanggil roh leluhur untuk untuk meminta bantuan dan menyatakan perang ) maka orang-orang Dayak yang mendengarnya juga akan mempunyai kekuatan seperti panglimanya. Biasanya orang yang jiwanya labil bisa sakit atau gila bila mendengar tariu.</p><p>Orang-orang yang sudah dirasuki roh para leluhur akan menjadi manusia dan bukan. Sehingga biasanya darah, hati korban yang dibunuh akan dimakan. Jika tidak dalam suasana perang tidak pernah orang Dayak makan manusia. Kepala dipenggal, dikuliti dan di simpan untuk keperluan upacara adat. Meminum darah dan memakan hati itu, maka kekuatan magis akan bertambah. Makin banyak musuh dibunuh maka orang tersebut makin sakti.</p><p>Mangkok merah terbuat dari teras bambu (ada yang mengatakan terbuat dari tanah liat) yang didesain dalam bentuk bundar segera dibuat. Untuk menyertai mangkok ini disediakan juga perlengkapan lainnya seperti ubi jerangau merah (acorus calamus) yang melambangkan keberanian (ada yang mengatakan bisa diganti dengan beras kuning), bulu ayam merah untuk terbang, lampu obor dari bambu untuk suluh (ada yang mengatakan bisa diganti dengan sebatang korek api), daun rumbia (metroxylon sagus) untuk tempat berteduh dan tali simpul dari kulit kepuak sebagai lambang persatuan. Perlengkapan tadi dikemas dalam mangkok dari bambu itu dan dibungkus dengan kain merah.</p><p>Menurut cerita turun-temurun mangkok merah pertama beredar ketika perang melawan Jepang dulu. Lalu terjadi lagi ketika pengusiran orang Tionghoa dari daerah-daerah Dayak pada tahun 1967. pengusiran Dayak terhadap orang Tionghoa bukannya perang antar etnis tetapi lebih banyak muatan politisnya. Sebab saat itu Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia.</p><p>Menurut kepercayaan Dayak, terutama yang dipedalaman Kalimantan yang disampaikan dari mulut ke mulut, dari nenek kepada bapak, dari bapak kepada anak, hingga saat ini yang tidak tertulis mengakibatkan menjadi lebih atau kurang dari yang sebenar-benarnya, bahwa asal-usul nenek moyang suku Dayak itu diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan “Palangka Bulau” ( Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan “Ancak atau Kalangkang” ).</p>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-37771308078443707782010-05-23T23:44:00.000-07:002010-05-23T23:47:19.943-07:00Perang Dunia II<p><b>Perang Dunia II</b>, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_September" title="1 September">1 September</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1939" title="1939">1939</a> sampai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2_September" title="2 September">2 September</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a> yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sekutu_Perang_Dunia_II" title="Sekutu Perang Dunia II" class="mw-redirect">Sekutu</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Poros" title="Blok Poros">Poros</a>. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.</p><p>Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman" title="Jerman">Jerman</a> menginvasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Polandia" title="Polandia">Polandia</a> pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> menyerah kepada tentara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika Serikat">Amerika Serikat</a>. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Japanese_Instrument_of_Surrender&action=edit&redlink=1" class="new" title="Japanese Instrument of Surrender (halaman belum tersedia)">Japanese Instrument of Surrender</a></i> di atas kapal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/USS_Missouri" title="USS Missouri">USS Missouri</a> pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.</p><p>Perang Dunia II berkecamuk di tiga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benua" title="Benua">benua</a> tua; yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika" title="Afrika">Afrika</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia" title="Asia">Asia</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" title="Eropa">Eropa</a>. Berikut adalah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.</p>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-69554256395623025092010-05-23T23:42:00.000-07:002010-05-23T23:43:43.102-07:00Manusia purba Indonesia<h2><span class="mw-headline" id="Ciri.E2.80.93ciri_manusia_purba_Indonesia">Ciri–ciri manusia purba Indonesia</span></h2><ol><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Meganthropus_Paleojavanicus&action=edit&redlink=1" class="new" title="Meganthropus Paleojavanicus (halaman belum tersedia)">Meganthropus Paleojavanicus</a><ul><li>Memiliki tulang pipi yang tebal</li><li>Memiliki otot kunyah yang kuat</li><li>Memiliki tonjolan kening yang menyolok</li><li>Memiliki tonjolan belakang yang tajam</li><li>Tidak memiliki dagu</li><li>Memiliki perawakan yang tegap</li><li>Memakan jenis tumbuhan</li></ul></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pithecanthropus&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pithecanthropus (halaman belum tersedia)">Pithecanthropus</a><ul><li>Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm</li><li>Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc</li><li>Bentuk tubuh & anggota badan tegap</li><li>Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat</li><li>Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat</li><li>Bentuk tonjolan kening tebal</li><li>Bentuk hidung tebal</li><li>Bagian belakang kepala tampak menonjol</li></ul></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Homo" title="Homo">Homo</a><ul><li>Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc</li><li>Tinggi badan antara 130 – 210 cm</li><li>Otot tengkuk mengalami penyusutan</li><li>Muka tidak menonjol kedepan</li><li>Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna</li></ul></li></ol><h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manusia_purba_Indonesia&action=edit&section=2" title="Sunting bagian: Hasil budaya manusia purba Indonesia">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Hasil_budaya_manusia_purba_Indonesia">Hasil budaya manusia purba Indonesia</span></h2><ul><li>Pithecanthropus Erectus</li></ul><ol><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapak_perimbas&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kapak perimbas (halaman belum tersedia)">Kapak perimbas</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapak_penetak&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kapak penetak (halaman belum tersedia)">Kapak penetak</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapak_gengam&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kapak gengam (halaman belum tersedia)">Kapak gengam</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pahat_gengam&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pahat gengam (halaman belum tersedia)">Pahat gengam</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alat_serpih&action=edit&redlink=1" class="new" title="Alat serpih (halaman belum tersedia)">Alat serpih</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alat-alat_tulang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Alat-alat tulang (halaman belum tersedia)">Alat-alat tulang</a></li></ol><ul><li>Homo</li></ul><ol><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapak_gengam&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kapak gengam (halaman belum tersedia)">Kapak gengam</a> / <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapak_perimbas&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kapak perimbas (halaman belum tersedia)">Kapak perimbas</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alat_serpih&action=edit&redlink=1" class="new" title="Alat serpih (halaman belum tersedia)">Alat serpih</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alat-alat_tulang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Alat-alat tulang (halaman belum tersedia)">Alat-alat tulang</a></li></ol><h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manusia_purba_Indonesia&action=edit&section=3" title="Sunting bagian: Ciri-ciri">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Ciri-ciri">Ciri-ciri</span></h2><ul><li>Meganthropus Paleojavanicus</li></ul><ol><li>Memiliki tulang pipi yang tebal</li><li>Memiliki otot kunyah yang kuat</li><li>Memiliki tonjolan kening yang menyolok</li><li>Memiliki tonjolan belakang yang tajam</li><li>Tidak memiliki dagu</li><li>Memiliki perawakan yang tegap</li><li>Memakan jenis tumbuhan</li></ol><ul><li>Pithecanthropus Erectus</li></ul><ol><li>Tinggi badan sekitar 165 - 180 cm</li><li>Volume otak berkisar antara 750 - 1350 cc</li><li>Bentuk tubuh & anggota badan tegap tetapi tidak setegap megantropus.</li><li>Alat pengunyah dan alat tengkuk tidak sekuat megantropus.</li><li>Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat</li><li>Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi.</li><li>Bentuk hidung tebal</li><li>Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde.</li><li>muka menonjol ke depan,dahi miring ke belakang</li></ol><ul><li>Homo</li></ul><ol><li>Volume otaknya antara 1000 - 1200 cc</li><li>Tinggi badan antara 130 - 210 cm</li><li>Otot tengkuk mengalami penyusutan</li><li>Muka tidak menonjol kedepan</li><li>Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna</li></ol>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-51352991970808296832010-05-23T23:33:00.000-07:002010-05-23T23:40:31.289-07:00Monumen Pancasila SaktiLahirnya Republik Indonesia belum sepenuhnya diterima oleh kerajaan-kerajaan terutama yang berada di Sumatra Timur. Pada tanggal 3 Maret 1946 terjadilah Revolusi Sosial yang dilakukan oleh PKI yang tidak hanya menghapus pemerintah kerajaan pada tanggal 9 Maret 1946 PKI dibawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan menyerang istana Sultan Langit Darul Aman di Tanjung Pura.<br />Pada tanggal 18 September 1948 Markas Kepolisian Distrik Ngawen (Blora) diserang oleh pasukan PKI. Dua puluh empat orang anggota polisi itu ditahan dan tujuh orang yang masih muda dipisahkan. Kemudian dating perintah dari Komandan Pasukan PKI Blora agar mereka dihukum mati. Pada tanggal 20 September 1948, tujuh orang anggota polisi dibawa ke suatu tempat terbuka dekat kakus di belakang Kawedanan. Secara bergantian para tawanan itu dibunuh dengan dua batang bamboo yang di pegangi ujungnya oleh dua orang yang di jepit ke lehernya. Ketika tawanan mengerang-ngerang kesakitan, pasukan PKI bersorak gembira. Kemudian di buang ke kakus dan di tembak.<br />Pada tanggal 1 Oktober 1965 di Yogyakarta, G.30 S/PKI berhasil menguasai RRI, Markas Korem 072 dan megumumkan pembentukan Dewan Revolusi. Pada sore harinya mereka menculik Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan Kepala Staf Korem Letnan Kolonel Sugiono dan membawanya kedaerah Kentungan. Kedua perwira tersebut dipukul dengan kunci mortar dan tubuhnya dimasukan dalam sebuah lubang yang sudah disiapkan. Kedua jenazah baru ditemukan pada tanggal 21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak, setelah dilakukan pencarian secara intensif.<br />Pukul 02.30 tanggal ! Oktober 1965 pasukan penculik G.30 S/PKI sudah berkumpul di Lubang Buaya. Pasukan dengan nama Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief. Pasukan penculik Men/Pangad Letjen TNI A. Yani memakai seragam Cakrabirawa tiba di sasaran pukul 04.00 dan berhasil melucuti regu pegawai. Mereka memasuki rumah dan bertemu dengan seorang putera Jendral A. Yani. Para penculik menyuruh anak tersebut untuk membangunkan ayahnya. Jendral A. Yani keluar dari kamar dengan berpakaian piyama. Setelah seorang penculik mengatakan bahwa bapa diminta segera menghadap Presiden. Beliau akan mandi dan berpakaian dulu. Setelah seorang anggota penculik mengatakan tidak perlu mandi dan mencuci muka pun tidak boleh. Melihat sikap yang kurang ajar itu, Jendral A. Yani marah dan menampar oknum tersebut. Beliau berbalik dan menutup pintu. Ketika itu pak Yani dibrondong dengan senjata Thomson dan gugur seketika. Kemudian tubuh Jendral A. Yani yang berlumuran darah diseret ke luar rumah dan dilempar ke atas truk, lalu di bawa ke Lubang Buaya.<br /><p style="text-align: justify;">Di hari tanggal 1 Oktober 1965 gerombolan G.30.S/PKI menculik 6 pejabat teras TNI AD dan seorang peristiwa pertama. Di Lubang Buaya tubuh mereka dirusak dengan benda-benda tumpul dan senjata tajam, yang masih hidup disiksa atau demi satu kemudian kepalanya di tembak.</p><p>Sesudah disiksa para korban dilemparkan kedalam sumur tua yang sempit. Penyiksaan dan pembunuhan itu dilakukan oleh anggota Pemuda Rakyat (PR), Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) dan ormas-ormas PKI lainnya.</p><p>Setelah menguasai halim perdanakusuma pasukan RPKAD melakukan gerakan ke Lubang Buaya. Setelah daerah itu diamankan, mulai melakukan pencarian jenazah perwira-perwira TNI-AD yang diculik oleh gerombolan G.30.S/PKI.<br />Sore hari tanggal 3 Oktober 1965 diperoleh petunjuk dari anggota POLRI yang pernah di tawan oleh grombolan G.30S/PKI. Ia memberitahu bahwa perwira-perwira tersebut sudah dibunuh dan jenazahnya dikubur di sekitar tempat pelatihan musuh. Ternyata jenazah dimasukan kedalam sumur tua, lalu ditimbun dengan sampah kering, daun-daun singkong secara berselang-seling. Pengangkatan jenazah dilakukan pada tanggal 4 Oktober 1965 oleh anggota-anggota Kesatuan Intai Para Amfibi (KIPAM) dari mariner (KKO-TNI-AL) dan anggota RPKAD. Pengangkatan jenazah tersebut disaksikan oleh mayor Jendral TNI Soeharto. Pada tanggal 22 Februari 1967 Presiden/Mandataris MPRS/Panglima Tertinggi ABRI dengan resmi menyerahkan kekuasaan pemerintah sehari-hari kepada Jendral TNI Soeharto. Sidang Istimewa MPRS tanggal 12 Maret 1967 menghasilkan Ketetapan MPRS Nomor: XXXIII/MPRS/1967, tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soeharto dan mengangkat Jendral TNI Soeharto Pangemban Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 sebagai Pejabat Presiden.<br /></p><p>Partai Komunis Indonesia ingin merebut kekuasaan Pemerintah Indonesia dengan menggunakan aksi kekerasan yaitu melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi dan satu perwira pertama yang terjadi pada tanggal 1 oktober 1965<br />Setelah diculik, tujuh perwira tersebut dibawa ke desa Lubang Buaya di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur. Dari ke tujuh perwira tersebut, empat diantaranya masih dalam keadaan hidup. Sesampainya dilubang buaya, ke empat perwira yang masih hidup disiksa beramai-ramai secara keji dan biadab oleh gerombolan G.30S/PKI kemudian dibunuh satu persatu.<br />Jenazah ke tujuh perwira tersebut kemudian dimasukan kedalam sebuah sumur tua dengan kedalaman 12 m dan berdiameter 75 cm dengan posisi kepala di bawah. Selanjutnya para gerombolan G.30S/PKI menutup sumur dengan timbunan batang-batang pisang, sampah secara berselang seling beberapa kali dan terakhir sumur tersebut ditutup dengan tanah diatasnya. Sebagai tipuan mereka menggali Lubang-lubang sehingga dapat menyesatkan bagi orang-orang yang akan mencari jenazah ke tujuh perwira tersebut.<br />Dari sumur tua ditemukan tujuh jenazah yaitu Letnan Jenderal TNI A. Yani, Mayor Jenderal S. Parman, Mayor Jenderal TNI MT. Hardjono, Mayor Jenderal TNI Soeprapto, Brigadir Jenderal TNI Soetodjo Siswomihardjo, Brigadir Jenderal D.I. Pandjaitan, dan Letnan Satu Pierre Andries Tendean. Berkat kerja keras dari satuan-satuan ABRI, jenazah-jenazah tersebut dapat diangkat pada tanggal 4 Oktober 1965 dalam keadaan rusak akibat penganiayaan secara kejam di luar batas-batas kemanusiaan.</p>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-5914520265584013642010-05-23T23:32:00.001-07:002010-05-23T23:32:51.931-07:00Sejarah Tangkuban Perahu<div class="main"><div class="snap_preview"><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.</span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN"> </span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.</span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN"> </span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.<br />Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.</span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN"> </span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.</span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN"> </span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.</span></p><p style="margin: 0pt; background: white none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN"> </span></p><p><span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.</span></p></div></div>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-20797253738604775082010-05-23T23:29:00.000-07:002010-05-23T23:30:53.825-07:00Cara Investasi Yang Aman dan Menguntungkan.Selamat Datang di Program Investasi Mandiri !<br />Program ini ditujukan bagi siapa saja yang saat ini membutuhkan bantuan dana untuk keperluan yang positif seperti :<br /><br />1.Investasi membuka/mengembangkan usaha<br />2.Melunasi hutang<br />3.Biaya sekolah atau kuliah (Beasiswa), dalam dan luar negeri<br />4.Biaya riset ilmiah<br />5.Kegiatan sosial, termasuk LSM<br />dan sebagainya.<br />Dalam program ini tersedia dana dengan jumlah tak terbatas yang berasal dari ribuan sumber sehingga memungkinan bagi siapa saja untuk mendaftar dan berpeluang mendapatkan dana hibah, tanpa syarat!.<br /><br />Program ini merupakan program yang mengutamakan kebersamaan, dengan prinsip dari kita, oleh kita dan untuk kita, bersifat terbuka dan tidak ada pihak yang secara langsung bisa mengontrol ataupun bertanggung jawab terhadap sistem secara keseluruhan.<br /><br />Peran kontrol dan tanggung jawab dipegang sepenuhnya oleh seluruh member yang telah mendaftar dan aktif. Program ini adalah independen, tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemerintah, pihak Bank Mandiri maupun badan hukum lainnya ataupun lembaga sosial/perseorangan. Namun secara keseluruhan program ini menggunakan fasilitas Bank Mandiri sebagai media transaksi finansialnya.<br /><br />Program ini adalah unik, karena pendiri/founder program justru tidak mendapatkan keuntungan apapun, sehingga sistem ini tidak bisa ditiru. Program Investasi Mandiri diciptakan semata-mata dengan niat ikhlas untuk membantu sesama.<br /><br />Konsep dasar dari program ini adalah bagaimana caranya supaya setiap orang, baik yang kuat secara finansial maupun yang lemah kemampuan finansialnya bisa memperoleh fasilitas pendanaan tak terbatas, tanpa syarat, tanpa bunga, dan tanpa perlu mengembalikan, namun dengan investasi yang sangat minim.<br /><br />Dengan harapan, Program ini bisa/mampu memberdayakan masyarakat ekonomi lemah dan sektor industri menengah ke bawah agar terbebas dari masalah permodalan yang selama ini menjadi kendala mereka.Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-37020020087962361332010-05-23T23:25:00.000-07:002010-05-23T23:27:34.610-07:00MENELUSURI KEBUDAYAAN BADUY: Sebuah Kepatuhan Mutlak<p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Masyarakat Baduy sejak dahulu memang selalu berpegang teguh kepada seluruh ketentuan maupun aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Pu’un (Kepala Adat – red) mereka. Kepatuhan kepada ketentuan-ketentuan tersebut menjadi pegangan mutlak untuk menjalani kehidupan bersama. Selain itu, didorong oleh keyakinan yang kuat, hampir keseluruhan masyarakat Baduy Luar maupun Baduy Dalam tidak pernah ada yang menentang atau menolak aturan yang diterapkan sang Pu’un.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Setelah Tim </span><em><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">“Explore Indonesia ”</span></em><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;"> terjun langsung melakukan observasi untuk keperluan liputan edisi ini ke masyarakat setempat, terbukti bahwa dengan menjalani kehidupan sesuai adat dan aturan yang ditetapkan oleh Kepala Adat di sana, tercipta sebuah komunitas dengan tatanan masyarakat yang amat damai dan sejahtera. ”Di masyarakat Baduy, tidak ada orang kaya, namun tidak ada orang miskin.” Demikian pernyataan Bapak Dainah, Kepala Desa Kanekes yang membawahi seluruh wilayah tempat pemukiman Suku Baduy, di Kabupaten Lebak, Banten.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Kehidupan mereka, hakekatnya, sama seperti layaknya kehidupan masyarakat lainnya. Hanya saja yang membedakannya adalah begitu banyak aturan tradisional yang terkesan kolot yang harus mereka patuhi. Berikut sekelumit goresan perjalanan </span><em><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">“Explore Indonesia ”</span></em><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;"> tentang beberapa aturan adat Orang Baduy.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> </span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"> </p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Bulan Puasa/Kawalu</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Kami berangkat dari Jakarta pada tengah malam, dan tiba di subuh hari Sabtu yang cukup dingin di Desa Ciboleger, terminal pintu masuk wilayah Baduy Luar. Ketika pagi datang, kami beranjak berangkat berjalan kaki ke pemukiman Suku Baduy. Menjelang keluar dari terminal kami bertemu salah satu Wakil Jaro (wakil kepala kampung) dari Baduy Dalam, bernama Mursyid. Dari obrolan dengan beliau pagi itu, kami mendapatkan banyak informasi yang dibutuhkan. Ternyata kedatangan kami pada saat itu tergolong sial, karena masyarakat Baduy Dalam sedang melaksanakan puasa yang dinamakan Kawalu. Di saat Kawalu ini, orang dari luar komunitas Baduy Dalam dilarang keras memasuki wilayah mereka.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Kami tentu saja sempat terkejut dengan keterangan itu, terutama karena saat kunjungan bukan bulan puasa (Ramadhan) seperti yang dilakukan oleh umat Islam. Juga, kedatangan kami di hari Sabtu, bukan Senin atau Kamis yang disunah-kan bagi umat Islam untuk melakukan puasa. Namun, itulah yang menjadi awal ketertarikan kami untuk mengulas budaya serta adat-istiadat masyarakat Baduy. Inilah salah satu ketentuan adat Baduy Dalam, mereka harus menjalani puasa yang mereka disebut “Kawalu” dan jatuh bulannya adalah di Bulan Adapt. Di saat Kawalu, ada banyak kegiatan adat dan tidak ada kegiatan lain. Semua kegiatan yang dilakukan difokuskan kepada prosesi Kawalu. Pada bulan ini mereka tidak diperbolehkan membetulkan rumah atau selamatan-selamatan melainkan mempersiapkan penyambutan datangnya hari besar bagi masyarakat Baduy yang disebut Seba, berakhirnya masa Kawalu. Satu-satunya kegiatan utama sebagai pesiapan yang mereka lakukan adalah mengumpulkan hasil panen padi dari ladang-ladang mereka dan menumbuknya menjadi beras. Dalam satu tahun masyarakat Baduy melaksanakan puasa selama 3 bulan berturut-turut sesuai dengan amanah adat-nya.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;"> </span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"> </p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pernikahan</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Di dalam proses pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Baduy hampir serupa dengan masyarakat lainnya. Namun, pasangan yang akan menikah selalu dijodohkan dan tidak ada yang namanya pacaran. Orang tua laki-laki akan bersilaturahmi kepada orang tua perempuan dan memperkenalkan kedua anak mereka masing-masing.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Setelah mendapatkan kesepakatan, kemudian dilanjutkan dengan proses 3 kali pelamaran. <em>Tahap Pertama</em>, orang tua laki-laki harus melapor ke Jaro (Kepala Kampung) dengan membawa daun sirih, buah pinang dan gambir secukupnya. <em>Tahap kedua</em>, selain membawa sirih, pinang, dan gambir, pelamaran kali ini dilengkapi dengan cincin yang terbuat dari baja putih sebagai mas kawinnya. <em>Tahap ketiga</em>, mempersiapkan alat-alat kebutuhan rumah tangga, baju serta seserahan pernikahan untuk pihak perempuan.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Pelaksanaan akad nikah dan resepsi dilakukan di Balai Adat yang dipimpin langsung oleh Pu’un untuk mensahkan pernikahan tersebut. Uniknya, dalam ketentuan adat, Orang Baduy tidak mengenal poligami dan perceraian. Mereka hanya diperbolehkan untuk menikah kembali jika salah satu dari mereka telah meninggal. Jika setiap manusia melaksanakan hal tersebut, wah….! alangkah indahnya hidup ini.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> </span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"> </p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><strong>Hukum di Tatanan Masyarakat Baduy</strong></span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Menurut keterangan Bapak Mursyid, Wakil Jaro Baduy Dalam, beliau mengatakan bahwa di lingkungan masyarakat Baduy, jarang sekali terjadi pelanggaran ketentuan adat oleh anggota masyarakatnya. Dan oleh karenanya, jarang sekali ada orang Baduy yang terkena sanksi hukuman, baik berdasarkan hukum adat maupun hukum positif (negara). Jika memang ada yang melakukan pelanggaran, pasti akan dikenakan hukuman. Seperti halnya dalam suatu negara yang ada petugas penegakkan hukum, Suku Baduy juga mempunyai bidang tersendiri yang bertugas melakukan penghukuman terhadap warga yang terkena hukuman. Hukuman disesuaikan dengan kategori pelanggaran, yang terdiri atas pelanggaran berat dan pelanggaran ringan.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><em><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Hukuman ringan</span></em><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;"> biasanya dalam bentuk pemanggilan sipelanggar aturan oleh Pu’un untuk diberikan peringatan. Yang termasuk ke dalam jenis pelanggaran ringan antara lain cekcok atau beradu-mulut antara dua atau lebih warga Baduy.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><em><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Hukuman Berat</span></em><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;"> diperuntukkan bagi mereka yang melakukan pelanggaran berat. Pelaku pelanggaran yang mendapatkan hukuman ini dipanggil oleh Jaro setempat dan diberi peringatan. Selain mendapat peringatan berat, siterhukum juga akan dimasukan ke dalam lembaga pemasyarakatan (LP) atau rumah tahanan adat selama 40 hari. Selain itu, jika hampir bebas akan ditanya kembali apakah dirinya masih mau berada di Baduy Dalam atau akan keluar dan menjadi warga Baduy Luar di hadapan para Pu’un dan Jaro. Masyarakat Baduy Luar lebih longgar dalam menerapkan aturan adat dan ketentuan Baduy.</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Rutannya Orang Baduy, atau lebih tepat disebut tahanan adat, sangat jelas berbeda dengan yang dikenal masyarakat umum di luar Baduy. Rumah Tahanan Adat Baduy bukanlah jeruji besi yang biasa digunakan untuk mengurung narapidana di kota-kota, melainkan berupa sebuah rumah Baduy biasa dan ada yang mengurus/menjaganya. Selama 40 hari sipelaku bukan dikurung atau tidak melakukan kegiatan sama sekali. Ia tetap melakukan kegiatan dan aktivitas seperti sehari-harinya, hanya saja tetap dijaga sambil diberi nasehat, pelajaran adat, dan bimbingan. Uniknya, yang namanya hukuman berat disini adalah jika ada seseorang warga yang sampai mengeluarkan darah setetes pun sudah dianggap berat. Berzinah dan berpakaian ala orang kota, sebagaimana kita berpakaian di masyarakat kota, juga termasuk pelanggaran berat yang harus diberikan hukuman berat. Ah, ternyata…..! masyarakat Baduy tidak pernah berkelahi sama sekali, paling hanya cekcok mulut saja.</span></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Setelah melihat dan melakoni sepenggal perjalanan ini, kami memahami bagaimana patuhnya masyarakat Baduy terhadap segala peraturan yang telah ditetapkan oleh Pu’un mereka. Kepatuhan dan ketaatan itu dijalani dengan “enjoy” tanpa penolakkan apapun. Hasilnya? Kekaguman akan dirasakan oleh semua orang yang berkunjung ke sana; mereka amat rukun, damai, dan sangat sejahtera untuk ukuran kecukupan kebutuhan hidup sehari-hari. Itulah yang kami rasakan sebagai kesimpulan dari perjalanan menyelami salah satu suku tradisional yang tinggal tidak seberapa jauh dari metropolitan Jakarta.</span></p> <span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; font-weight: normal;">Perkampungan Baduy dihuni oleh komunitas yang selain kental dengan ketentuan adat, mereka juga murah senyum loh….! Secara jujur, setiap kita enggan berpaling dari pandangan kepada sosok Orang Baduy, terutama yang tinggal di Baduy Dalam. Ternyata wajah dan tubuh Orang Baduy sangat bersih tanpa cacad dan noda! Seperti wajah Bapak Mursyid, Wakil Jaro Baduy Dalam yang sempat kami temui itu, tidak ada yang namanya <em>jerawat</em> menempel di wajahnya, amat mulus walaupun mereka mandi tidak diperbolehkan menggunakan sabun, shampoo serta sikat gigi. Setiap Orang Baduy Dalam yang kami jumpai di perjalanan, juga memiliki penampilan tubuh yang sama, bersih, jernih, tanpa kudis, kurap dan sebagainya. Seperti halnya para lelaki, wanita Baduy pun memiliki badan yang putih, bersih, tanpa noda dan cantik-cantik. Tapi sayang, kita sebagai masyarakat luar Baduy, yang bukan dari suku Baduy Dalam maupun Baduy Luar tidak diperbolehkan untuk meminang gadis Baduy. </span>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-44659638124781873732010-05-23T23:22:00.000-07:002010-05-23T23:24:00.752-07:00Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan MinangkabauBila disimak referensi yang menyatakan tentang kebudayaan Minangkabau, khususnya tentang perempuan banyak ungkapan yang melambangkan tingginya peran dan kedudukan perempuan Minang tersebut. Ia dilambangkan sebagai limpapeh rumah nan gadang, sumarak anjuang nan tinggi, dsb. Ungkapan ini sudah begitu sering dilafazkan bukan? Dan, khusus untuk perempuan dewasa atau kaum ibu digunakan istilah bundo kanduang. Sebutan bundo kanduang bukanlah sekadar istilah saja tapi lebih dari itu. Namun, apakah semua perempuan dewasa Minang bisa disebut dengan panggilan Bundo Kanduang?<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan, seorang perempuan yang menjadi Bundo Kanduang tidak hanya menjadi hiasan dalam bentuk fisik saja tapi kepribadiannya sebagai perempuan, kemudian ia harus memahami ketentuan adat yang berlaku, disamping tahu dengan malu dan sopan santun juga tahu dengan basa basi dan tahu cara berpakaian yang pantas.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Sifat perempuan bila menjadi Bundo Kanduang tersebut dinyatakan dalam kato pusako (kata pusaka) berikut: ..…dihias jo budi baiak, malu sopan tinggi sakali, Baso jo basi bapakaian, nan gadang basa batuah, kok hiduik tampek banzar, kok mati tampek baniat. Tiang kokoh budi nan baiak, pasak kunci malu jo sopan, hiasan dunia jo akhirat, awih tampek mintak aia, lapa tampek minta nasi, (Zulkarnaini, 1994). Makna yang terkandung dalam ungkapan ini sangatlah mendalam, kehadiran perempuan sebagai bundo kanduang merupakan contoh dan teladan budi bagi masyarakatnya, bagi kaumnya, dan bagi rumah tangganya. Sosok bundo kanduang digambarkan sebagai ibu yang berwibawa, arif bijaksana, suri teladan, memakai raso (rasa) dan pareso (periksa), serta tutur katanya sopan.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Nah, dari uraian tersebut ada baiknya kita hati-hati menggunakan kata perempuan dan bundo kanduang karena makna (sense of meaning) yang terkandung dari masing-masing kata tsb. sangat jauh bedanya. Kata perempuan bermakna umum dan acuannya luas, sedangkan frasa “bundo kanduang” mengacu kepada sosok perempuan yang punya sifat dan kepribadian yang (1) memahami adat dan sopan santun,(2) mengutamakan budi pekerti, (3) memelihara harga diri, (4) mengerti agama, (5) memahami aturan agama, (6) memelihara dirinya dan masyarakatnya dari dosa.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Lebih lanjut, di dalam adat Minangkabau Hakymi Dt. Rajo Penghulu (1991), mengklasifikasikan perempuan ke dalam tiga bagian, yaitu (1) parampuan, (2) simarewan, dan (3) mambang tali awan.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Parampuan, mengacu kepada perempuan yang mempunyai budi pekerti yang baik, tawakal kepada Allah, sopan dan hormat pada sesama. Sifat ini tampak dalam ungkapan: budi tapakai taratik dengan sopan, memakai baso-basi di ereng jo gendeng, tahu kepada sumbang salah, takut kepada Allah dan Rasul, muluik manih baso katuju, pandai bagaua samo gadang, hormat pado ibu jo bapa, baitupun jo urang tuo.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Simarewan, istilah yang mengacu kepada perempuan yang tidak mempunyai pendirian, tidak mempunyai budi pekerti. Sifat ini tampak dalam ungkapan berikut: paham sebagai gatah caia, iko elok etan katuju, bak cando pimpiang di lereng, bagai baliang-baliang di puncak bukik, ka mano angin inyo kakian, bia balaki umpamo tidak, itulah bathin kutuak Allah, isi narako tujuan lampiah.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Mambang tali awan, adalah perempuan yang sombong, tidak punya rasa hormat, tenggang rasa, selalu ingin kedudukannya. Sifat ini terlihat dalam ungkapan: parampuan tinggi ati, kalau mangecek samo gadang, barundiang kok nan rami, angan-angan indak ado ka nan lain, tasambia juo laki awak, dibincang-bincang bapak si upiak, atau tasabuik bapak si buyuang, sagalo labiah dari urang, baiklah tantang balanjonyo, baiak kasiah ka suami, di rumah jarang baranjak-ranjak, dilagakkan mulia tinggi pangkek, sulit nan lain manyamoi, walau suami jatuah hino, urang disangko tak baiduang, puji manjulang langik juo.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Jelaslah, bahwa adat Minangkabau pada khususnya membentuk individu yang berbudi luhur, manusia yang berbudaya, manusia yang beradab. Sifat-sifat ideal itu adalah (a) Hiduik baraka, baukua jo bajangko, artinya orang minang harus mempunyai "rencana yang jelas dan perkiraan yang tepat"; (b) baso-basi malu jo sopan, artinya adat Minang mengutamakan sopan santun dalam pergaulan; (c) tenggang raso, artinya di dalam pergaulan yang baik kita harus menjaga perasaan orang lain. Dalam pergaulan, adat mengajarkan kita selalu berhati-hati dalam berbicara, bertingkah laku tidak menyinggung perasaan orang lain; (d) setia., artinya teguh hati, merasa senasib dan menyatu dalam lingkungan kekerabatan.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Dalam realita kehidupan masyarakat Minangkabau yang sebenarnya, apakah konsep budaya Minangkabau ini sudah tersosialisasikan dan tertanamkan dalam diri masyarakat? Seberapa jauh perempuan Minang menghayati sifat yang melekat pada Bundo Kanduang seperti yang dilukiskan dalam Kato Pusako?<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Menurut penulis, sosialisasi mengenai konsep-konsep budaya Minangkabau ini tentu saja sangat memotivasi dan membantu masyarakat dalam membentuk kepribadiannya dan menentukan sikap ke depan dalam rangka mempertahankan budaya Minangkabau dari pengaruh budaya asing yang begitu kuat masuk dan mempengaruhi perilaku masyarakat sehingga cenderung tidak lagi berpijak ke budaya Minangkabau bahkan akan bisa menyebabkan hilangnya identitas diri.<br /><span style="font-size: 8px; color: rgb(255, 255, 255);">Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau oleh Yusrita Yanti, S.S., M.Hum.</span><br />Bagi kaum perempuan, dengan memahami peran dan kedudukannya dalam adat Minangkabau itu secara mendalam tentu saja lebih memotivasi dirinya dan memberikan inspirasi untuk menjalankan peranannya sebagai perempuan Minang. Dengan harapan, ketika seorang perempuan Minang meningkatkan kompetensi dirinya ia tetap berpijak pada konsep adat Minangkabau yang menjadikan ia nantinya mampu berperan sebagai “Bundo Kanduang” yang diinginkan dalam Kato Pusako tersebut. Semoga!Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-75420340318953907022010-05-23T23:19:00.000-07:002010-05-23T23:21:12.564-07:00Tanggulangi Kemiskinan Melalui Ekonomi Kerakyatan<p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">Dalam mengantisipasi masalah kemiskinan di DKI Jakarta, Badan Pemberdayaan Masyarakat Propinsi DKI Jakarta menggelar lokakarya penguatan kelembagaan komite penanggulangan kemiskinan dan pembentukan satuan tugas pemberdayaan konsultan keuangan mitra bank (KKMB) di Balaikota, akhir pekan lalu.<o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam kata sambutannya, seperti dilaporkan beritajakarta.com, mengatakan lokakarya ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan mengenai penguatan kelembagaan komite penaggulangan kemiskinan daerah dan konsep struktur organisasi mengenai satuan tugas KKMB.<o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang dicapai harus dapat dinikmati oleh masyarakat luas secara sungguh-sungguh. Karena itu, GBHN 1999-2004 mengamanatkan bahwa perekonomian rakyat dikembangkan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi. <o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">Ciri utama sistem ekonomi kerakyatan, tutur Fauzi, adalah penegakan prinsip demokrasi ekonomi, disertai kepedulian terhadap yang lemah. Sehingga memungkinkan potensi bangsa mendapatkan kesempatan, perlindungan dan hak untuk memajukan kemampuannya dalam rangka meningkatkan taraf hidup, partisipasi, dan pemberdayaan dirinya dalam pembangunan ekonomi. <o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">Ciri lain dari ekonomi kerakyatan adalah pemihakan, pemberdayaan dan perlindungan terhadap yang lemah oleh semua potensi bangsa, terutama pemerintah sesuai dengan kemampuannya.<o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">Pemerintah menyadari masih banyak warga ibukota yang hidup dalam lingkaran kemiskinan. Karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan dan program pengentasan kemiskinan tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. <o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">"Selain itu, menumbuhkembangkan dan memperkuat kemampuan dalam rangka pemberdayaan penduduk miskin untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan membuka kesempatan kerja, kesempatan berusaha, kesempatan memperoleh pendidikan dan peningkatan pelayanan berbagai kebutuhan," ujar Wagub DKI Jakarta.<o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">Dikatakan, berhasilnya program pengentasan/penanggulangan kemiskinan menuntut partisipasi dan keterlibatan semua unsur baik itu pemerintah, bank, perguruan tinggi, LSM dan lainnya sangat diharapkan, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat utamanya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin.<o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify; line-height: 120%;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">"Belajar dari pengalaman dahulu, Pemprop DKI Jakarta melaksanakan pembangunan berbasis masyarakat melalui program yang bersentuhan langsung dengan penanggulangan kemiskinan. Antara lain KIP-MHT, Gardu Taskin, IDT, Program In-Gub dan Kep-Gub, Program JPS, Program PDM-DKE,CBEC dan P2KP," tegas Fauzi Bowo.<o:p></o:p></span></p><span style="font-size: 9pt; font-family: Arial;">Selain itu, dalam rangka memperluas jangkauan dan cakupan pembangunan berbasis masyarakat, Pemprop DKI sejak tahun 2001 merancang program pemberdayaan masyarakat kelurahan (PPMK) yang terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.</span>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-3871337786283026782010-05-23T23:17:00.001-07:002010-05-23T23:17:55.166-07:00kebijakan moneter<p><b>Kebijakan moneter</b> adalah proses mengatur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persediaan_uang" title="Persediaan uang">persediaan uang</a> sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi" title="Inflasi">inflasi</a>, mencapai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pekerja&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pekerja (halaman belum tersedia)">pekerja</a> penuh atau <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menghitung_kesejahteraan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Menghitung kesejahteraan (halaman belum tersedia)">lebih sejahtera</a>. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bunga_pinjaman&action=edit&redlink=1" class="new" title="Bunga pinjaman (halaman belum tersedia)">bunga pinjaman</a>, "<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Margin_requirement&action=edit&redlink=1" class="new" title="Margin requirement (halaman belum tersedia)">margin requirement</a>", <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisasi_pasar" title="Kapitalisasi pasar">kapitalisasi</a> untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan" title="Perbankan" class="mw-redirect">bank</a> atau bahkan bertindak sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peminjam_usaha_terakhir&action=edit&redlink=1" class="new" title="Peminjam usaha terakhir (halaman belum tersedia)">peminjam usaha terakhir</a> atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.</p><p>Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. <sup id="cite_ref-0" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter#cite_note-0">[1]</a></sup></p><p>Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.</p><p><br />Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : <sup id="cite_ref-1" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter#cite_note-1">[2]</a></sup></p><p>1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar</p><p>2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)</p><p><br /><b>Kebijakan moneter</b> dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : <sup id="cite_ref-2" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter#cite_note-2">[3]</a></sup></p><p>1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.</p><p>2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.</p><p>3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.</p><p>4. Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.</p><p><br /><b>Bank Indonesia</b> memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. <sup id="cite_ref-3" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter#cite_note-3">[4]</a></sup></p><p>Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.</p><p>Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.</p><p><br />Kebijakan Moneter</p>Kondisi ekonomi negara Indonesia pada masa orde baru sudah pernah memanas. Pada saat itu pemerintah melakukan kebijakan moneter berupa contractionary monetary policy dan vice versa. Kebijakan tersebut cukup efektif dalam menjaga stabilisasi ekonomi dan ongkos yang harus dibayar relatif murah. Kebijakan moneter yang ditempuh saat ini berupa open market operation memerlukan ongkos yang mahal. Kondisi ini diperparah dengan adanya kendala yang lebih besar, yaitu pengaruh pasar keuangan internasional.Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-10379657793385532812010-05-23T23:12:00.000-07:002010-05-23T23:14:17.667-07:00SEJARAH CANDI PRAMBANANPrambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, dan terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak. Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918, dan sampai sekarang belum selesai. Bangunan utama baru diselesaikan pada tahun 1953. <span id="more-13"></span>Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan. Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah 47m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang hyang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma sang Pencipta. Candi Siwa di tengah-tengah, memuat empat ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin. Sementara yang pertama memuat sebuah arca Batara Siwa setinggi tiga meter, tiga lainnya mengandung arca-arca yang ukuran lebih kecil, yaitu arca Durga, sakti atau istri Batara Siwa, Agastya, gurunya, dan Ganesa, putranya. Arca Durga juga disebut sebagai Rara atau Lara/Loro Jongrang (dara langsing) oleh penduduk setempat. Untuk lengkapnya bisa melihat di artikel Loro Jonggrang. Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Batara Wisnu, yang menghadap ke arah utara dan satunya dipersembahkan kepada Batara Brahma, yang menghadap ke arah selatan. Selain itu ada beberapa candi kecil lainnya yang dipersembahkan kepada sang lembu Nandini, wahana Batara Siwa, sang Angsa, wahana Batara Brahma, dan sang Garuda, wahana Batara Wisnu. Lalu relief di sekeliling dua puluh tepi candi menggambarkan wiracarita Ramayana. Versi yang digambarkan di sini berbeda dengan Kakawin Ramayana Jawa Kuna, tetapi mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan melalui tradisi oral.Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-11876577763157354042010-05-23T23:08:00.000-07:002010-05-23T23:09:36.788-07:00PROSPEK BISNIS DAN PROFESI YANG SANGAT MENJANJIKAN DAN SANGAT PROSPEKTIF DI MASA DEPANerbagai kegiatan bisnis dan berbagai profesi dilakukan manusia di muka bumi ini. berbagai kegiatan bisnis dan profesi tersebut akan berubah dan hilang trimbul dengan perkembangan jaman dan teknologi. Dalam perkembangan terkini dan masa depan, terdapat peningkatan permintaan bagi para pekerja di bidang komputer, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi ruang yang didorong oleh kebutuhan dari lonjakan generasi modern saat ini. Jika ingnin merencanakan bisnis masa depan terdapat berberapa bisnis dan profesi yang sangat menjajikan di masa depan. <p><strong>BEBERAPA DAFTAR PROFESI YANG SANGAT MENJAJIKAN DAN SANGAT PROSPEKTIF DI MASA DEPAN</strong></p><ul><li><strong>Industri makanan organik</strong> . Tahun 2010, makanan dan minuman organik akan mewakili sekitar 10 persen dari total pasar – peningkatan sepuluh kali lipat dari tahun 1998. Bob Scowcroft, direktur eksekutif Pertanian Organik Research Foundation mengatakan akan segera industri membutuhkan lebih banyak produsen makanan organik, sertifikasi para ahli, pengecer dan ilmuwan sebagai organik menjadi mainstream. Kualifikasi: makanan organik keahlian dalam pertanian, bisnis atau ilmu pengetahuan. Gaji : $ 50.000 hingga $ 80.000</li><li><strong>Computational Biology .</strong> Terdapat peningkatan kebutuhan untuk menggabungkan ilmu komputer, biologi dan matematika untuk memahami data penelitian dalam jumlah yang sangat besar, kata Leroy Hood, salah satu pendiri Institute for System Biology. Bidang ini mungkin akhirnya memungkinkan dokter untuk menguji pasien tanda genetik yang unik dan menyesuaikan perawatan terbaik dan obat-obatan untuk pasien. Kualifikasi: Sebuah gelar sarjana atau lebih tinggi di bioinformatika, ilmu komputer, matematika, biologi atau daerah terkait; keahlian rekayasa perangkat lunak yang kuat. Gaji: $ 106,000 ke $ 118,000</li><li><strong>Parallel Programming<br /></strong>Pada tahun 2012, komputer akan melompat dari core duo prosesor multi-core prosesor – sebanyak 80 prosesor per mesin – daya superkomputer pengepakan ke dalam desktop, kata Jerry Bautista, co-direktur Intel berskala Tera Computing Research Program. Core yang berbeda dapat bekerja secara paralel, seperti simfoni’s instrumen, cracking masalah kompleks, membangun model manusia hidup dan mengantisipasi dengan kebutuhan pengguna, semua pada kecepatan hati. Parallel programmer yang dapat menjaga ‘simfoni’ selaras akan permintaan tinggi. Kualifikasi: Sebuah gelar sarjana atau lebih tinggi di bidang ilmu komputer atau bidang yang relevan, non-linear berpikir dan kreativitas. Gaji: $ 79,000 ke $ 88,000</li><li><strong>Teknologi Data<br /></strong>Tahun 2012, frekuensi radio ID chip, kamera video, komputer dan sensor akan menghasilkan jumlah informasi yang luar biasa. Teknologi data membangun struktur-nyata dan virtual-yang mengubah tumpukan data menjadi sesuatu yang bermakna dan indah, kata Eric Rodenbeck, pendiri dan direktur kreatif di Desain benang sari.<br />Kualifikasi: Pengalaman dalam lingkungan virtual, pencitraan dan visualisasi, keterampilan teknis, kemauan untuk belajar alat-alat baru dan imajinasi.<br />Gaji: $ 90,000 to $ 102,000</li><li><strong>Simulasi Rekayasa</strong><br />Pada tahun 2012, peningkatan kekuasaan dan pengolahan data yang kaya akan membuat simulasi lebih realistis, dan user-friendly. Simulasi insinyur akan bekerja untuk membawa kita lebih dekat ke “Star Trek” Holodecks-yang paling total rendaman simulasi. Simulasi akan berada di setiap industri dan setiap bidang rekayasa, kata Frieder Seible, dekan Jacobs School of Engineering di University of California-San Diego. Bisnis akan menguji produk produk dan rilis dan memprediksi pasar. Insinyur akan menguji desain, dari jembatan ke gedung pencakar langit, dengan mengkaji proyeksi sebesar badan. Sejarawan akan dapat menciptakan kembali masa lalu, seperti Roma kuno atau pendaratan di bulan.<br />Kualifikasi: Sebuah gelar sarjana dalam ilmu komputer, teknik, matematika, fisika atau bidang yang relevan; kemampuan analisis dan interpersonal yang baik.<br />Gaji: $ 91,000 to $ 114,000 </li><li> <strong>Boomer Caregiving<br /></strong>Pekerjaan ini mungkin tidak terdengar menyenangkan seperti beberapa, tapi tentunya akan permintaan. Kebanyakan baby boomer pensiun ingin tetap di rumah mereka selama sisa hidup mereka, sesuai dengan AARP. Untuk mencapai itu, mereka akan membutuhkan bantuan dengan tugas, tugas dan rumah perawatan. Dari 2004 ke 2014, ajudan kesehatan rumah akan tumbuh paling cepat karier, dengan 56 persen pertumbuhan dan sekitar 350.000 bukaan baru, menurut US Department of Labor.<br />Kualifikasi: pelatihan jangka pendek, .<br />Gaji: $ 23.000 sampai $ 25.000 (termasuk free perumahan di klien ‘rumah dan fasilitas lainnya)</li><li><strong>Konseling Genetik</strong><br />Dokter akan dapat untuk menguji genetik puluhan spidol dan meramalkan kapan seseorang kemungkinan akan mengalami kondisi yang berbasis genetis. Dengan lebih tes dan perawatan yang tersedia, genetik konselor akan diperlukan untuk membantu individu dan keluarga membuat keputusan tentang teknologi genetika yang berlaku untuk ilmu pengetahuan dan keyakinan pribadi. Hari ini, sekitar 2.000 konselor diakui oleh American Board of Genetic Counseling.<br />Kualifikasi: Sebuah gelar master dalam konseling genetik, keterampilan berpikir kritis dan kemampuan komunikasi.<br />Gaji: $ 58,000 ke $ 64,000</li></ul>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-80634624318671888512010-04-21T23:59:00.000-07:002010-04-22T00:03:40.845-07:00salahkah rasa ini...Aku takut<br />Mengingat rasa<br />Yang pernah ada<br /><br />Aku tak ingin<br />Mengulang<br />Rasa yang sama<br /><br />Tapi waktu...<br />Mengubah hatiku<br />Memainkan rasaku....<br /><br />Aku ingin tanya<br />Salahkah rasa<br />Yang tercipta?Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-10764536802766708072010-04-21T23:39:00.000-07:002010-04-21T23:55:56.755-07:00cinta yang akan dikenang...hidup memang tak lengkap tanpa cinta...<br />meskipun kadangcinta bikin kita menangis dan marah...<br />tapi justru disitu lah kita bisa belajar banyak mengenai hidup...<br /><br /><br />kekasih adalah kau yang ku harapkan sejak dulu...<br />ku bahagia bila dekat mu dan ku merasa kehilangan bila jauh dari mu...<br />walaupun cinta saat ini terpisah oleh jarak namun cinta mu tetap abadi dihatiku...<br />aku ingin kau tak akan menodai cinta dihatiku karena aku sangat menyayangi mu selamanya...Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-19138985690537846302010-04-09T22:21:00.000-07:002010-04-09T22:29:04.839-07:00PERLINDUNGAN HAK CIPTA di DUNIA CYBER<p style="margin: 0in 0in 10pt; text-align: center; font-family: arial;" title="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">PERLINDUNGAN HAK CIPTA di DUNIA CYBER</span></p> <p style="margin: 0in 0in 10pt; text-align: justify; font-family: arial;" title="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Setiap hasil karya tentunya memiliki hak untuk dihargai, sebagai usaha dan pemikiran dari pencipta, khususnya di dunia cyber yang dapat dilihat oleh seluruh pengguna internet di dunia semakin wajibnya diberikan hak cipta yang sesuai dengan hasil karyanya.</span></p> <p style="margin: 0in 0in 10pt; text-align: justify; font-family: arial;" title="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Sebuah karya dalam dunia maya agaknya <span style=""> </span>sulit untuk dijaga, sekian banyak manusia dengan beraneka pemikiran dan aneka ilmu yang dimiliki tentunya akan berupaya dengan biaya yang murah untuk diambil. Khususnya di negeri kita tercinta, Indonesia minimnya upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan hak cipta bagi sebuah karya.</span></p><p title="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 200%; font-family: arial;" align="center"><span style="" lang="SV">FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUNIA CYBER</span></p> <p title="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%; font-family: arial;"><span style="" lang="SV">Di jaman tekhnologi informasi yang sudah maju ini telah ditandai dengan meningkatnya penggunaan internet dalam setiap kehidupan manusia. Karena semakin majunya dunia internet di lain pihak dapat menimbulkan berbagai tindak pidana.</span></p> <p title="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%; font-family: arial;"><span style="" lang="SV">Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dunia cyber crime itu, yaitu :</span></p><ol style="font-family: arial;" start="1" type="1"><li title="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="" lang="SV">Faktor Politik</span></li><li title="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="" lang="SV">Faktor Ekonomi</span></li><li title="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span><span></span></span><span style="" lang="SV">Faktor Seni Budaya Hukum dalam dunia kejahatan</span></li>Pertama, tentang yurisdiksi hukum dan aspek-aspek terkait; komponen ini<br />menganalisa dan menentukan keberlakuan hukum yang berlaku dan<br />diterapkan di dalam dunia maya itu;<br />· Kedua, tentang landasan penggunaan internet sebagai sarana untuk<br />melakukan kebebasan berpendapat yang berhubungan dengan tanggung<br />jawab pihak yang menyampaikan, aspek accountability, tangung jawab<br />dalam memberikan jasa online dan penyedia jasa internet (internet<br />provider), serta tanggung jawab hukum bagi penyedia jasa pendidikan<br />melalui jaringan internet;<br />· Ketiga, tentang aspek hak milik intelektual dimana adanya aspek tentang<br />patent, merek dagang rahasia yang diterapkan serta berlaku di dalam dunia<br />cyber;<br />· Keempat, tentang aspek kerahasiaan yang dijamin oleh ketentuan hukum<br />yang berlaku di masing-masing yurisdiksi negara asal dari pihak yang<br />mempergunakan atau memanfaatkan dunia maya sebagai bagian dari<br />sistem atau mekanisme jasa yang mereka lakukan;<br />· Kelima, tentang aspek hukum yang menjamin keamanan dari setiap<br />pengguna internet;<br />· Keenam, tentang ketentuan hukum yang memformulasikan aspek<br />kepemilikan dalam internet sebagai bagian dari nilai investasi yang dapat<br />dihitung sesuai dengan prinisip-prinsip keuangan atau akuntansi;<br />· Ketujuh, tentang aspek hukum yang memberikan legalisasi atas internet<br />sebagai bagian dari perdagangan atau bisnis usaha.<br />Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas maka kita akan dapat melakukan penilaian.<br /><span><span><br /></span></span></ol>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-9260669979830337622010-03-21T22:03:00.000-07:002010-03-21T22:19:04.334-07:00Cybercrime: sebuah Fenomena di Dunia Maya<p style="font-family: arial;"><span style="font-size: 10pt;">Sejalan dengan kemajuan teknologi informatika yang demikian pesat, melahirkan internet sebagai sebuah fenomena dalam kehidupan umat manusia. Internet, yang didefinisikan oleh <strong>TheU.S. Supreme Court</strong> sebagai: “<em>international network of interconnected computers</em>” (Reno v. ACLU, 1997), telah menghadirkan kemudahan-kemudahan bagi setiap orang bukan saja sekedar untuk berkomunikasi tapi juga melakukan transaksi bisnis kapan saja dan di mana saja.</span></p> <p style="font-family: arial;"><span style="font-size: 10pt;">Saat ini berbagai cara untuk dapat berinteraksi di “dunia maya” ini telah banyak dikembangkan. </span><span style="font-size: 10pt;">Salah satu contoh adalah lahirnya teknologi <em>wireless application protocol</em> (WAP) yang memungkinkan telepon genggam mengakses internet, membayar rekening bank, sampai dengan memesan tiket pesawat. Beberapa waktu lalu, sebuah perusahaan penyedia jasa akses internet di Indonesia, berencana untuk mengembangkan televisi digital virtual studio untuk wilayah Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya (Bisnis Indonesia, 07/07/2000). Televisi digital yang rencananya akan menyajikan informasi terkini di bidang keuangan, bisnis, teknologi informasi dan pasar modal selama 24 jam ini menggunakan jaringan internet dan satelit sebagai media operasionalnya.</span></p><p style="font-family: arial;"><strong><span style="font-size: 10pt; color: black;">Apakah <em>Cybercrime</em> itu?</span></strong></p> <p style="font-family: arial;"><span style="font-size: 10pt;">Dalam beberapa literatur, <em>cybercrime</em> sering diidentikkan sebagai <em>computer crime</em>. <strong>TheU.S. Department of Justice</strong> memberikan pengertian <em>computer crime</em> sebagai:”…<em>any illegal act requiring knowledge of computer technology for its perpetration, investigation, or prosecution</em>“. Pengertian lainnya diberikan oleh <strong>Organization of European Community Development</strong>, yaitu: “<em>any illegal, unethical or unauthorized behavior relating to the automatic processing and/or the transmission of data</em>“. <strong>Andi Hamzah</strong> dalam bukunya Aspek-aspek Pidana di Bidang Komputer (1989) mengartikan: “<em>kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal</em>“.</span></p> <p style="font-family: arial;"><span style="font-size: 10pt;">Dari beberapa pengertian di atas, <em>computer crime</em> dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain. Secara ringkas <em>computer crime</em> didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer yang canggih (Wisnubroto, 1999).</span></p> <p style="font-family: lucida grande;"><span style="font-size: 10pt;">Internet sebagai hasil rekayasa teknologi bukan hanya menggunakan kecanggihan teknologi komputer tapi juga melibatkan teknologi telekomunikasi di dalam pengoperasiannya. Apalagi pada saat internet sudah memasuki generasi kedua, perangkat komputer konvensional akan tergantikan oleh peralatan lain yang juga memiliki kemampuan mengakses internet.</span></p><p style="font-family: lucida grande;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-weight: bold; font-family: arial;">Penanggulangan CyberCrime</span><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: lucida grande;">Untuk menanggulangi kejahatan internet yang semakin meluas maka diperlukan suatu kesadaran dari masing-masing negara akan bahaya penyalahgunaan internet. maka berikut adalah langkah ataupun cara penanggulangan secara global :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-family: lucida grande;"><span> </span></p> <ol style="margin-top: 0pt; font-family: lucida grande;" type="1"><li class="MsoNormal">Modernisasi hukum pidana nasional berserta<span> </span>hukum acaranya diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.</li><li class="MsoNormal">Peningkatan standar pengamanan system jaringan computer nasional sesuai dengan standar internasional.</li><li class="MsoNormal">Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparat hukum mengenai upaya pencegahan, inventigasi, dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cybercrime.</li><li class="MsoNormal">Meningkatkan kesadaran warga Negara mengenai bahaya cybercrime dan pentingnya pencegahan kejahatan tersebut.</li><li class="MsoNormal">Meningkatkan kerja sama antar Negara dibidang teknologi mengenai hukum pelanggaran cybercrime.</li></ol><p style="font-family: lucida grande;"><br /><span style="font-size: 10pt;"></span></p><p style="font-family: lucida grande;"><span style="font-size: 10pt;"><br /></span></p>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-749684198124170787.post-8587932231116205702010-03-12T21:36:00.000-08:002010-03-12T21:38:23.211-08:00Tak Mungkin Pamulang Suplai Senjata ke Aceh Sabtu, 13 Maret 2010 - 12:19 wib<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVl_gM54Zie0JVrsMjq7WSi_OwcI7AlFUt1xL4OiXDV5UEoAM148D56XSVcJZPyll9KKE6nZR3ZsAC3rQ4UZZ-C6RJcDPeGwwuGL11iHQMaiGYfMe_5kfBEsZU6PcN7io_EB_xI48EiEPd/s1600-h/ok.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 250px; height: 254px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVl_gM54Zie0JVrsMjq7WSi_OwcI7AlFUt1xL4OiXDV5UEoAM148D56XSVcJZPyll9KKE6nZR3ZsAC3rQ4UZZ-C6RJcDPeGwwuGL11iHQMaiGYfMe_5kfBEsZU6PcN7io_EB_xI48EiEPd/s320/ok.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5447988461290467794" border="0" /></a><br /><h5 style="text-align: justify;"><p><span id="advenueINTEXT" name="advenueINTEXT"><strong>JAKARTA</strong> - Mantan aktivis gerakan Islam Umar Abduh mengomentari pendapat Polri yang menyatakan, kelompok teroris yang digerebek di Pamulang merupakan penyuplai senjata bagi kelompok teroris di Aceh.<br /><br />Menurut Umar aliran pasokan senjata dari Pamulang ke Aceh tidak masuk akal. "Karena Aceh punya pasokan senjata yang lebih banyak," ungkapnya dalam diskusi Polemik Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/3/2010).<br /><br />Kelompok teroris di Aceh, lanjutnya, menggunakan persediaan persenjataan yang pernah digunakan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Sehingga tidak memerlukan pasokan dari Pamulang.<br /><br />"Seharusnya, pasokannya dari Aceh ke Pamulang, bukan dari Pamulang ke Aceh," tukasnya.<br /><br />Mengenai kelompok teroris yang diobrak-abrik Densus 88 beberapa waktu lalu, menurut Umar, kelompok tersebut hanya melakukan latihan saja. "Mereka memang tidak menjadikan Aceh sebagai basis teroris," terangnya.<br /><br />Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Irwandi Jusuf, mengatakan kelompok teroris Jamaah Islamiyah telah berupaya melakukan penetrasi ke Aceh dan berusaha membangun basis terorisme, namun hal itu mendapatkan penolakan dari rakyat Aceh. Sehingga terorisme tidak dapat berkembang di negeri Serambi Mekkah tersebut.</span><b>(hri)</b></p></h5>Septiana imaniarhttp://www.blogger.com/profile/00617585986598196697noreply@blogger.com0